NU Kutuk Kekerasan Agama

Dukung Pembubaran Ahmadiyah

NU Kutuk Kekerasan Agama
NU Kutuk Kekerasan Agama
KH Mutawakil mengatakan bahwa para mufti robithoh sedunia sudah sepakat menyebut Ahmadiyah telah melakukan penodaan terhadap Islam. "Sangat jelas dan menyesatkan," tegasnya. Selain itu, Ahmadiyah juga mempunyai kitab suci lain selain Al-qur"an. Yakni Takqiroh sebagai pengganti Al-Qur"an. "Lebih baik bila Ahmadiyah membentuk agama baru, dan tidak lagi menggunakan Islam," imbuhnya.

Selain itu, KH Mutawakil Alallah juga menyebut pihaknya mengutuk aksi kekerasan yang terjadi di Pasuruan. "Kekerasan atas nama agama tak bisa dibenarkan," tuturnya. Untuk itu, NU menyatakan telah meminta warganya untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kekerasan tersebut ke aparat yang berwenang. "Kami juga menuntut agar para pelakunya benar-benar diproses secara hukum dan ditindak sesuai aturan yang ada," ucapnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti mengatakan pihaknya telah menetapkan enam orang sebagai tersangka. "Lima orang pelaku dan seorang yang kami anggap sebagai provokator. Karena yang satu itu memegang megaphone," kata orang nomor satu di jajaran kepolisian Jawa Timur tersebut.

Namun, Semeru 1 (istilah polisi untuk menyebut Kapolda Jatim, Red) mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi itu spontan, bukan sesuatu yang direncanakan. Lho, bukankah ada yang memegang megaphone, bukankah itu indikasi ada niatan kesengajaan" Kapolda membantahnya. "Itu megaphone niatnya tidak untuk melakukan penyerangan. Melainkan untuk pengajian," kata mantan Kapolres Surabaya Timur tersebut.

SURABAYA-Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PW NU) Jatim akhirnya mengeluarkan sikap resmi terkait Ahmadiyah dan kekerasan yang terjadi di Beji, Pasuruan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News