NU Makin Serius Garap Kelompok Buruh

NU Makin Serius Garap Kelompok Buruh
NU Makin Serius Garap Kelompok Buruh
Said juga memaparkan, Sarbumusi sebenarnya bukan organ baru di lingkungan NU. Hanya saja saat Orde Baru, kiprahnya tenggelam karena pada Februari 1972 dibekukan dan dipaksa melebur ke Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

Reformasi bergulir, kata Said, tahun 1998 Gus Dur menghidupkan Sarbumusi lagi. Konsep baru Sarbumusi pun dimatangkan pada Muktamar NU ke-30 di Ponpes Lirboyo, Kediri pada 1999. "Tahun 2004 pada Muktamar NU di Solo, Sarbumusi dikukuhkan sebagai badan otonom di bawah NU," sambungnya.

Karenanya dalam kesempatan itu Said juga meminta warga NU di seluruh lapisan termasuk yang duduk di kabinet untuk serius menggarap kaum buruh di tingkat akar rumput. "Saya minta Pak Muhaimin agar BLK (Balai Latihan Kerja) diaktifkan dan diserahkan saja pengelolaannya ke NU. Kalau pun tidak ada kegiatan kan minimal bisa buat istighotsah," candanya.

Sedangkan Muhaimin saat memberi kata sambutan mengatakan, Sarbumusi menjadi penting karena banyak warga NU dari kalangan buruh. Menteri yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun berharap Sarbumusi mampu menciptakan hubungan industrial yang baik antara pemerintah, pengusaha dan kaum buruh.  "Kita selaku pemerintah mendorong dan siap membantu," pintanya.

JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menseriusi penanganan kelompok buruh. Diharapkan, pemberdayaan terhadap kelompok buruh akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News