NU & Muhammadiyah Dukung Ketegasan Kapolri di Kasus Brigadir J

jpnn.com, JAKARTA - Ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam penanganan kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mendapat dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Brigadir J tewas dibunuh di rumah dinas mantan Kadivpropam Polri Irjen Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) lalu.
Mustasyar PBNU KH As'ad Said Ali mendorong kasus itu ditangani secepatnya demi mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Tokoh Nu tersebut menilai pemecatan sejumlah perwira Polri yang terlibat melalui sidang etik harus diapresiasi.
"Kami menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Kapolri dalam menghadapi masalah ini, khususnya pemecatan dan penonaktifan beberapa oknum yang terlibat," ujar As'ad melalui keterangan di Jakarta, Senin (12/9).
Mantan wakil ketua umum PBNU itu menilai penegakan hukum terhadap semua oknum yang terlibat di kasus pembunuhan Brigadir J bisa menjadi langkah awal bersih-bersih di internal Polri.
Hal tersebut menurut Kiai As'ad, harus dilakukan demi mengangkat muruah Polri dan mengembalikan citra positif aparat penegak hukum di mata masyarakat.
"Saya mendorong Polri untuk membersihkan oknum-oknum yang tak profesional dan tidak bekerja lurus, agar citra polisi kembali bersih dan positif seperti sediakala," ujarnya.
Ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir J mendapat dukungan dari NU dan Muhammadiyah.
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Kompolnas Minta Kasus Pengawal Kapolri Pukul Wartawan Harus Diproses
- Ajudan Kapolri Tempeleng Jurnalis, Pengamat: Nilai Humanis Hanya Jargon
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers
- Polisi yang Tempeleng Pewarta Foto di Semarang Siap-siap Kena Sanksi Tegas
- Pengawal Kapolri yang Pukul dan Ancam Wartawan di Semarang Minta Maaf, Nih Tampangnya