NU: Santet Nyata, Mengakuinya tak Musyrik

NU: Santet Nyata, Mengakuinya tak Musyrik
NU: Santet Nyata, Mengakuinya tak Musyrik
JAKARTA - Pencak Silat Pagar Nusa, salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama, merespon pembahasan masuknya santet ke dalam salah satu pasal di RUU KUHP yang saat ini tengah dibahas oleh DPR RI. Ditegaskan santet ada dan dikenal di agama Islam, serta mengakui keberadaannya bukan sebuah tindakan musyrik.

Ketua Pimpinan Pusat PS NU Pagar Nusa KH Abdussalam Sokhib mengatakan, sejarah keberadaan santet bahkan sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad SAW. "Saat itu Nabi disihir oleh kaum Yahudi, hingga Allah SWT menurunkan ayat  di surat An Nas dan Al Falaq, yang mana ayat itu menjadi obat bagi Rasulullah untuk menghilangkan sihir yang mengenainya," kata Gus Salam di Jakarta, Rabu (20/3).

Gus Salam menyesalkan adanya pernyataan dari MUI Jawa Tengah yang menyebut mengakui keberadaan santet adalah tindakan musyrik. Karena itu dia mengingatkan agar MUI Jateng berhati-hati jika menyebutkan orang lain musyrik.

"Menyebut orang lain musyrik, kafir, dan lain sebagainya itu perlu kehati-hatian. Mengkafirkan seorang muslim yang sejatinya tidak kafir, bisa jadi kita sendiri yang bisa disebut kafir. Kalau santet, itu ada dan diakui oleh agama, apakah percaya keberadaannya bisa dikatakan kafir?" urai Gus Salam.

JAKARTA - Pencak Silat Pagar Nusa, salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama, merespon pembahasan masuknya santet ke dalam salah satu pasal di RUU

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News