Nuklir Fukushima Mulai Dinonaktifkan

jpnn.com - TOKYO - Tokyo Electric Power (TEPCO) mulai menjalankan tahap awal penonaktifan PLTN Fukushima yang lumpuh pasca terjangan tsunami Maret 2011. Pada Senin (18/11) tim pakar TEPCO melakukan langkah penting pertama. Yakni, mencabut batang inti nuklir pada reaktor nomor 4.

Hingga kemarin (19/11) tim TEPCO bekerja keras mencabut batang-batang plutonium dan uranium tersebut. Dengan mengenakan pakaian pelindung khusus, para pakar tampak sangat berhati-hati mengoperasikan beberapa mesin dan alat berat untuk membantu pemadaman reaktor nomor 4. Seluruh rangkaian pencopotan inti nuklir itu terjadi di bawah air.

Ya, inti-inti nuklir tersebut harus tetap berada pada suhu yang dingin. Kemarin sebanyak 22 di antara total 1.533 inti nuklir yang tertanam dalam kolam reaktor telah dipindahkan ke dalam sebuah tong besar yang sepenuhnya terendam air. Nanti batang-batang plutonium dan uranium itu dibawa ke tempat penyimpanan nuklir yang jauh lebih aman.

"Sebelumnya belum pernah ada misi yang kami jalani ini di muka bumi. Ada banyak kendala yang kami jumpai. Tapi, kami terus berusaha menyempurnakannya," ungkap Hajimu Yamana, pakar teknologi nuklir di Kyoto University.

Pemerintah Jepang dan TEPCO menargetkan pencabutan inti nuklir itu berakhir pada 2018. Total, ada 3.100 inti nuklir yang harus mereka cabut dan pindahkan. Namun, bukan tahap pencabutan dan pemindahan inti nuklir tersebut yang berbahaya.

Tim pakar TEPCO mengungkapkan, tahap pengosongan tangki bahan bakar nuklirlah yang paling menantang. Sebab, sebagian besar inti nuklir yang menjadi energi utama reaktor telah meleleh. Karena itu, para pakar harus memikirkan cara yang paling tepat untuk memindahkannya tanpa memicu terjadinya reaksi nuklir baru.

Lantaran ancaman radiasi masih sangat tinggi, rangkaian pengosongan tangki bahan bakar itu tidak akan dilakukan manusia. Sebagai gantinya, tim TEPCO telah mempersiapkan robot untuk melakukan pekerjaan berbahaya tersebut. Robot-robot itu pun bakal dikendalikan dari lokasi yang cukup jauh. Dengan begitu, tidak ada manusia yang terpapar radiasi. (AP/AFP/hep/c14/dos)