Nunun Berkeliaran, KPK Dituding Boneka Penguasa
Jumat, 25 November 2011 – 14:35 WIB
JAKARTA--Terkesan lambat menangani kasus cek pelawat dalam pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom, Nunun Nurbaeti, membuat Pong Harjatmo kembali melakukan aksi tunggal di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia meminta, KPK harus lebih serius mengungkap kasus Nunun. Karena urutannya, dibelakang Nunun ada Miranda Goeltom, terus Sri Mulyani dan Boediono. Dia juga menduga, dibelakang Boediono masih ada SBY.
Dengan membentangkan spanduk kecil bertuliskan, tangkap Nunun atau Busyro undur diri, Pong mengatakan, alasan Ketua KPK Buysro Moqoddas soal adanya kekuatan besar terkesan KPK hanya bisa menyelesaikan kasus-kasus yang kecil saja.
"Jadi, cara yang cecere-cecere (kecil-kecil) saja. Padahal beliau sudah disumpah. Ya, yang namanya KPK dalam memberantas korupsi jangan pilih yang kecil dong, kalau dibelakangnya kekuatan lebih besar itu resikonya jadi ketua KPK," kata Pong. "Kalau milihnya yang kecil, ya tidak perlu KPK. Maling-maling kecil ya di RT/RW kali," tambah Pong, saat demo tunggal di KPK, Jumat (25/11).
Baca Juga:
JAKARTA--Terkesan lambat menangani kasus cek pelawat dalam pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom, Nunun Nurbaeti, membuat Pong Harjatmo
BERITA TERKAIT
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng