Nunun Dicampur dengan Tahanan Narkoba
Senin, 12 Desember 2011 – 07:28 WIB
Dalam foto tersebut, terlihat seseorang yang tidur membelakangi kamera di antara tahanan lainnya. Dia berada di tempat paling pojok. Tapi, tidak menjamin apakah dia benar-benar Nunun. Sebab, wajahnya tidak terlihat jelas. Namun, terlihat bantal merah yang dipeluk ibu empat anak itu saat dikeler dari gedung KPK digunakan sebagai alas kepala.
Baca Juga:
Denny melanjutkan, petugas Rutan telah mengirimkan sejumlah foto ruang tahanan Nunun pada dirinya. Dalam foto-foto tersebut bisa dilihat bahwa Nunun diperlakukan layaknya tahanan lainnya. Namun, dalam sejumlah foto tersebut tidak tampak jelas wajah Nunun. Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hukum itu, saat dipotret Nunun sedang tidur.
"Menurut keterangan Karutan Pondok Bambu wajahnya memang tidak terlihat. Dia tidur menghadap dinding, paling pojok dengan selimut merah. Yang bersangkutan memang baru bisa istirahat setelah diperiksa KPK," ujar Denny.
Selain itu, kata Denny, menurut laporan Karutan Pondok Bambu Herlin Candrawati, Nunun datang hanya membawa pakaian dan obat-obatan. Nunun juga belum bisa dikunjungi pihak keluarga. Sebab, pada hari Minggu (kemarin) tidak ada jadwal kunjungan. Nunun akan berada di ruang tahanan tersebut setidaknya selama 7-10 hari. "Saya juga sudah perintahkan Karutan Pondok Bambu untuk memastikan semua beralan baik, tanpa penyimpangan apapun," imbuhnya.
JAKARTA - Tersangka kasus cek perjalanan Nunun Nurbaeti akhirnya menghabiskan malam di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur. Setelah
BERITA TERKAIT
- 5 Oknum TNI Meneror Warga di Makassar, Langsung Diproses Denpom
- Cegah Korsleting, PLN Ingatkan Pentingnya Standarisasi Perangkat Listrik
- Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Tender Geomembrane Rp209 Miliar Diperiksa KPK
- Kisruh KADIN Dianggap Hanya Berdampak Buruk terhadap Iklim Dunia Usaha
- MAKI: Bos Mineral Trobos Bisa Dijerat Perintangan Penyidikan TPPU Eks Gubernur Malut
- Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI