Nunun Pastikan Absen ke KPK
Kasus Suap Pemilihan Miranda sebagai DGS BI
Selasa, 19 Oktober 2010 – 07:15 WIB

Nunun Pastikan Absen ke KPK
JAKARTA - Nunun Nurbaeti Daradjatun, saksi kunci dalam kasus suap cek perjalanan (travellers cheque) atas pemenangan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) pada 2004 lalu, dipastikan absen dari panggilan pemeriksaan KPK.
Berdalih masih menderita penyakit lupa berat, melalui salah satu kuasa hukumnya, Ina Rachman, Nunun menyatakan belum mampu memenuhi panggilan pemeriksaan lembaga antikorupsi itu berikutnya. "Sepertinya Bu Nunun nggak mungkin dihadirkan. Bu Nunun yang sekarang bukan yang dulu. Kalau melihat sendiri kondisinya, air mata pasti langsung berlinang," urai Ina, ketika dihubungi, kemarin (18/10).
Baca Juga:
Ina menguraikan, kondisi istri Mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu kian memburuk. Penyakit lupa berat yang diderita kliennya tersebut terus mempengaruhi kondisi tubuh Nunun. Menurut Ina, teman sosialita Miranda Goeltom itu tidak akan bisa menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK.
Saat ini, lanjut Ina, kliennya masih menjalani pengobatan di Singapura. Namun, dia menyangkal pemberitaan bahwa Nunun dirawat di RS Mount Elizabeth, Singapura. Dia mengatakan, Nunun menjalani rawat jalan, tanpa mau menyebutkan lokasi rawat jalan kliennya tersebut. "Bu Nunun tidak pernah dirawat di Mount Elizabeth. Tapi rawat jalan di Singapura. Saya terakhir ketemu Bu Nunun Mei 2010 lalu ketika kondisinya sangat sangat drop," kata Ina.
JAKARTA - Nunun Nurbaeti Daradjatun, saksi kunci dalam kasus suap cek perjalanan (travellers cheque) atas pemenangan Miranda Swaray Goeltom sebagai
BERITA TERKAIT
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045