Nunun Resmi Buronan Internasional
Rabu, 15 Juni 2011 – 06:31 WIB

Nunun Resmi Buronan Internasional
JAKARTA - Setelah KPK mengirimkan red notice kepada polisi dan Interpol awal Juni lalu, kini nama Nunun Nurbaeti Daradjatun sudah resmi jadi buronan internasional. Per Selasa (14/6), wajah istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun itu sudah terpampang di situs Interpol. Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan, meski Nunun sudah ditetapkan sebagai buron interpol tidak serta merta sosialita kelas atas itu bisa langsung tertangkap. "Pasti semuanya butuh waktu," kata Johan. Yang jelas, lanjut dia, KPK akan sangat terbantu dengan penetapan buron tersebut.
Link website Interpol yang memuat foto Nunun adalah http://www.interpol.int/public /data/wanted/notices/data/2011 /57/2011_33557.asp. Dalam halaman itu, tertulis Nunun Daradjatun. Lengkap dengan cirri-ciri sosialita yang sering bolak-balik Singapura, Thailand, dan Kamboja itu. Mulai usia 60 tahun, tempat tanggal lahir, tinggi badan, berat badan hingga warna rambut.
Baca Juga:
Dalam situs tersebut, perempuan kelahiran 28 September 1950 itu tercatat melakukan tindak pidana fraud atau suap. Dikolom penanganan kasus tertulis nama Corruption Eradication Commission atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga:
JAKARTA - Setelah KPK mengirimkan red notice kepada polisi dan Interpol awal Juni lalu, kini nama Nunun Nurbaeti Daradjatun sudah resmi jadi
BERITA TERKAIT
- Istana Minta Perusahaan Swasta Terapkan Waktu Kerja Fleksibel Jelang Lebaran
- Pimpinan KKB Kabur dari Lapas Wamena, Satgas Cartenz: Kami Kejar Sampai Tertangkap Kembali
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Hadirkan Poliklinik Women & Children, RS Mitra Keluarga Bekasi Janjikan Layanan Komprehensif
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara
- Sumber Air Bersih Warga Merapi Barat Lahat Hilang Akibat Limbah Tambang