Nur Dhania Menyesal Telah Yakinkan Keluarganya ke Suriah
Ketika Nur Dhania tiba di Suriah pada tahun 2015, remaja asal Indonesia ini langsung menyadari kekeliruannya. Dia sebelumnya telah meyakinkan keluarganya untuk bergabung dengan 'kekhalifahan' ISIS.
Penyesalan Nur Dhania
- Sekitar 800 orang warga Indonesia pergi ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS sejak 2014
- Nur Dhania meyakinkan seluruh keluarganya ke Raqqa untuk tinggal di 'kekhalifahan'
- Ayah dan pamannya kini dipenjara karena pelanggaran terorisme
Nur Dhania baru berusia 15 tahun ketika terpapar propaganda ISIS. Kini, dia menyebut kehidupan di sana tidaklah seperti surga yang digambarkan dalam propaganda ISIS.
Dia merasa tertipu dan merasa sepenuhnya bertanggung jawab atas kesulitan yang kini dialami keluarganya.
"Saya anak manja, menolak mendengarkan orang lain. Saya sombong, keras kepala," katanya kepada ABC.
Ketika itu, Nur Dhania jadi yang pertama dari keluarganya yang pergi bergabung dengan 'kekhalifahan'. Ketika itu, ISIS menguasai wilayah luas yang membentang dari Suriah barat ke Irak timur.
Yang luar biasa, 25 orang kerabatnya - termasuk nenek, saudara, orangtua, paman, bibi dan sepupunya - mengikuti jejaknya.
Namun hanya dalam tempo setahun, keluarga ini telah mempertaruhkan segalanya untuk kembali pulang ke Indonesia.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun