Nur Dhania Menyesal Telah Yakinkan Keluarganya ke Suriah
Mereka, katanya, juga diajari menggunakan senjata, termasuk AK-47 dan granat berpeluncur roket. Tetapi Nur menegaskan ayah dan pamannya selalu menolak untuk berperang.
"Kami hanya ingin menjadi warga biasa," kata Nur Dhania.
Akhirnya keluarganya mendapatkan rumah yang disediakan ISIS.
Tetapi Nur mengatakan ketika saudara laki-lakinya menolak ikut berperang, rezim ISIS menyalahkannya.
"Mereka memaksa orang pergi berperang. Tapi Alquran menyebutkan bahwa tidak semua orang harus pergi berperang, ada yang perlu tinggal," katanya.
Mereka yang berharap menemukan surga di Raqqa, hanya dalam setahun, menemukan kondisi keluarganya sudah berantakan.
Neneknya meninggal karena sakit. Seorang pamannya terbunuh dalam serangan udara. Yang lainnya menghilang secara bersamaan.
17 anggota keluarganya yang selamat akhirnya memutuskan melarikan diri dari sana.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata