Nurdin Halid Sebut Poltracking Mengutamakan Objektivitas & Kejujuran
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi Golkar, yang juga pernah maju Pilkada Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Halid menyebut bahwa Poltracking Indonesia jujur dalam memberikan data.
Dia mengungkapkan Poltracking Indonesia konsisten mengedepankan kejujuran dan objektivitas dalam pengolahan data meski terhadap klien.
"Saya bicara sama Hanta Yuda, itu kenyataan yang saya alami bahwa dia bukan membantu saya itu bukan karena pesanan, bukan karena order," ujar Nurdin, Selasa (12/11).
Menurut Nurdin, Poltracking Indonesia telah lama dikenal sebagai lembaga survei yang menjunjung tinggi etika dan profesionalisme.
Nurdin mengungkapkan pengalamannya yang mengesankan saat bekerja sama dengan Poltracking.
Nurdin bahkan mengungkapkan bagaimana Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, lebih memilih memberikan data yang "pahit" apa adanya objektif, daripada data yang "manis" tetapi tidak sesuai realitas.
"Pak Nurdin ikut pilgub, kalau saya bikin bagus kemudian timnya bekerja apa adanya ujungnya kalah untuk apa? Lebih baik kalau saya mau membantu lebih baik pahit supaya kerja keras ujungnya senang. Artinya, bahwa dia ada objektivitas tinggi," Nurdin menirukan perkataan Hanta Yuda.
Pengakuan itu menggambarkan bagaimana Poltracking menolak untuk meng-otak atik data demi kepentingan klien. Sikap ini menunjukkan standar etika yang tinggi dalam industri survei, di mana godaan untuk "menyenangkan" klien sering kali muncul.
Anggota DPR RI Fraksi Golkar, yang juga pernah maju Pilkada Gubernur Sulsel Nurdin Halid menyebut bahwa Poltracking Indonesia objektif
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Sukses Pemilu dan Pilkada: Apresiasi Model Keamanan Politik Berkelanjutan di 2025
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Priskhianto Ingin Gelar Munas Rekonsiliasi demi Perkuat Koperasi Indonesia
- Ketua Dekopin Nurdin Halid: Program Makan Gratis Sejalan dengan Cita-Cita Koperasi
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan