Nurdin: Yang Teriak Hitung Mikir Dong, Kita Ini Umat Islam
jpnn.com - NUSA DUNA - Proses penggunaan hak suara bilik-bilik suara yang disediakan panitia Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, ternyata cukup memakan waktu. Meski hanya tinggal melingkari nama kandidat ketua umum yang dipilih, namun tetap memakan waktu hingga dua jam lebih.
Pimpinan sidang Nurdin Halid baru menyatakan seluruh pemilik suara selesai menggunakan haknya tepat Pukul 04.37 WITA, Selasa (17/5), setelah sebelumnya dimulai Pukul 03.05 WITA.
"Ada satu kertas suara tersisa, siapa yang belum menggunakan hak suaranya. Tadi ada bapak-bapak pakai jaket coklat, naik ke atas panggung, terlihat sedikit bingung, terus turun," ujar Nurdin menanyakan pada seluruh pemilik suara.
Karena tidak ada seorang pun pemilik suara yang mengaku, Nurdin akhirnya menyerahkan pada para saksi, langkah apa yang akan diambil terhadap kondisi yang terjadi.
Namun sebelum diputuskan, Nurdin menawarkan pada peserta untuk menghentikan sementara waktu jalannya persidangan, mengingat waktu telah memasuki Sholat Subuh.
"Sekarang salat subuh, bagaimana? Untuk menjaga kotak suara kita bisa meminta Satgas dan saksi mengawasinya," ujar Nurdin.
Namun pemilik suara menolak, secara ramai-ramai mereka meminta agar proses dilanjutkan ke tahap penghitungan terlebih dahulu.
Nurdin kembali meminta, hanya saja kali ini kalimatnya lebih pada penekanan dan sindiran. Sehingga membuat peserta sidang mengalah dan menyetujui sidang ditunda selama 30 menit. "Yang teriak itu pikir dong, kita ini umat Islam. Saksi dari bakal calon juga ada delapan orang," ujarnya.
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya