Nurhayati Sebut Demokrat Besar karena SBY, Ibas Belum Siap
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Nurhayati Ali Assegaf menyamakan partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mempertahankan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum, karena partai tersebut lahir dari ketokohan dan trah (berkaitan erat dengan dinasti) Seokarno.
Inilah yang menjadi alasan PD ingin mempertahankan sosok Susilo Bambang Yuhdoyono (SBY) sebagai ketum partai berlambang bintang mercy. Sebab, partai ini menurut Nurhayati menjadi besar karena ketokohan SBY.
"Sama halnya demokrat, demokrat itu lahir dan besar karena Pak SBY. Saya masuk ke demokrat karena Pak SBY. Demokrat besar karena Pak SBY," kata Nurhayati, di DPR, Kamis (18/12), menyikapi mulai memanasnya konstelasi politik internal PD jelang Kongres 2015 nanti.
Dalam situasi politik saat ini, Nurhayati dengan tegas menginginkan PD tetap dipimpin oleh seorang SBY. Hal ini juga untuk menjaga supaya tidak terjadi dualisme sebagaimana dialami PPP dan Partai Golkar.
"Justru saya menginginkan dalam situasi politik sekarang ini, Pak SBY mencalonkan diri kembali karena apa? Untuk menjaga supaya tidak ada dualisme lagi seperti yang sekarang terjadi dimana-mana," jelasnya.
Pertimbangan ini selain hanya SBY yang menurut bisa menyatukan PD, sosok pengganti dari trah Cikeas juga dinilai Nurhayati belum cukup matang memimpin partainya, seperti Edhy Baskoro Yuhdoyono (Ibas) yang kini menjabat Sekjen DPP PD.
"Kalau Pak SBY bersedia jadi ketum, demokrat tidak akan pecah karena yang bisa menyatukan demokrat hanya Pak SBY. Mudah-mudahan Pak SBY bersedia. Bagaimana dengan Ibas? Saya kira Ibas belum, dia kan lagi konsen jadi ketua fraksi," sebutnya.
Meski mayoritas kader menginginkan SBY kembali memimpin PD, Nurhayati menegaskan bahwa peluang bagi semua kader tetap terbuka mencalonkan diri di Kongres nanti.
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Nurhayati Ali Assegaf menyamakan partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang
- KPK Sengaja Tetapkan Hasto Tersangka Setelah Jokowi Lengser, Begini Analisis IPW
- Polda Kalteng Gelar Patroli Skala Besar pada Malam Natal
- Kapolri Dampingi Menkopolkam Pantau Misa Natal di Katedral Jakarta
- Bima Arya Pastikan Perayaan Natal Berjalan Lancar
- Seusai Melantik Pejabat Eselon II, Mendes Yandri Berpesan Begini, Tegas
- Konon, Hasto Jadi Tersangka Akibat Kritis Terhadap Penyalahgunaan Kekuasaan era Jokowi