Nurhayati Terus Mencari Suaminya di Balaroa yang Ditelan Bumi
Letak Petobo juga jauh dari garis pantai. Sutopo juga menyebut likuifaksi sebagai penyebab.
Seorang warga Petobo bernama Aswar menceritakan tidak berada di rumah saat kejadian. Belakangan ketika kembali ke sana, dia sudah tidak melihat rumahnya lagi.
"Tertelan lumpur. Saya tak tahu lagi di mana," katanya.
Dia mengatakan satu-satunya yang tersisa hanya sebuah lemari miliknya yang terlihat di sekitar situ.
Pihak Basarnas sudah berada di Petobo dan sudah memulai langkah-langkah membersihkan akses jalan ke sana. Sejauh ini sudah ditemukan 200 mayat.
Sama dengan Balaroa, Petobo mungkin terlalu sulit untuk dipulihkan kembali. Atau untuk menggali setiap mayat yang tertimbun. Tampaknya, kampung ini tak bisa lagi dihuni secara permanen.
Photo: Hingga hari Rabu (3/10/2018) sekitar 200 jenazah telah ditemukan di Petobo. (ABC News: Anne Barker)
Begitulah nasib buruk yang harus dijalani para korban selamat di sana.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata