Nurmali, Bangun Pondok Merah Putih di Wilayah Sengketa RI-Malaysia di Camar Bulan
Yakin Wilayah RI, Tak Takut Polisi Malaysia
Rabu, 19 Oktober 2011 – 08:08 WIB
Melalui warna merah dan putih, Nurmali ingin menegaskan kepada orang Indonesia dan Malaysia bahwa tempat yang dia tinggali adalah wilayah NKRI. "Apa pun yang terjadi, biarpun kondisi saya begini (hidup serba kekurangan, Red), NKRI harus dipertahankan dan saya siap," tegasnya bersemangat.
Nurmali tak sendiri hidup di Pondok Merah Putih. Dia tinggal bersama istri, Syarifah, serta empat anaknya, Iyan Pertiwi, Putra, Nurhakiki, dan Apik. Hampir dua tahun Nurmali beraktivitas di wilayah OBP (outstanding boundary problems) alias kawasan bermasalah tersebut. Dia mengelola kebun karet dan ladang.
Nurmali termasuk pria yang sangat bernyali. Terang-terangan dia mengaku tidak takut sedikit pun kepada Polisi Diraja Malaysia. "Meski saya belum sekali pun selama bermukim di sini bertemu polisi Malaysia, saya tidak khawatir, apalagi takut. Sebab, saya yakin, ini wilayah Indonesia," ujarnya.
Walaupun tak pernah berjumpa polisi Malaysia, Nurmali pernah melihat helikopter dan pesawat Malaysia melintas di atas lahan yang dikelolanya. "Melintas sudah sering, bahkan berputar-putar di lahan saya," ungkapnya.
Hidup serba terbatas tak membuat nasionalisme Nurmali luntur. Warga Camar Bulan, Kalbar, tersebut menjadikan rumahnya sebagai benteng pertahanan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408