Nurmansyah Tewas Bersimbah Darah dengan Kondisi Dada Tertancap Pisau Egrek

Nurmansyah Tewas Bersimbah Darah dengan Kondisi Dada Tertancap Pisau Egrek
Warga dan petugas mengevakuasi korban dari tempat kejadian. Foto : pojokatu.id

jpnn.com, SERGAI - Nurmansyah Sipayung alias Ucok, 43, tewas mengenaskan saat memanen brondolan sawit di kebun milik Sutimin, di Dusun III, Desa Manggis, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (17/9).

Korban diduga tewas akibat tertusuk pisau alat yang biasa digunakan untuk menurunkan brondolan sawit yaitu egrek.

Kapolres Sergai, AKBP Robin Simatupang menjelaskan kejadian ini bermula saat korban bersama ibu mertuanya, Halimah, sedang memanen kepala sawit.

Di mana, korban mengegrek buah sawit ketinggian pohon sawit lebih kurang 8 meter, situasi medan miring. “Saksi yang sedang mengutip brondolan buah sawit berjarak lebih kurang 18 meter dari posisi korban, mendengar korban menjerit kesakitan,” ujarnya kepada wartawan.

Halimah langsung mendekati menantunya dan mendapati korban sudah sekarat bersimbah darah dengan posisi telungkup dekat pohon terakhir diegrek.

Halimah langsung menjerit meminta tolong, warga yang datang langsung melaporkan kejadian ke Polsek Dolok Masihul.

Robin mengungkapkan, hasil sementara di lokasi kejadian, korban sempat memotong pelepah sawit sebelum menurunkan brondolan.

Namun, ternyata posisi pelepah jatuh menimpa gagang egrek hingga menyebabkan gagang pisau egrek terlepas dari tangan korban. Gagang jatuh ke arah jurang, sedangkan pisau egrek tertancap di dada sebelah kanan korban.

Nurmansyah Sipayung alias Ucok, 43, tewas mengenaskan saat memanen brondolan sawit di kebun milik Sutimin, di Dusun III, Desa Manggis, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (17/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News