Nurohim, Mantan TKI yang Celaka di Malaysia dan Apes di Kampung Halaman
Penyalur Bangkrut, Tak Bisa Tuntut Klaim Asuransi
Kamis, 23 Juni 2011 – 08:08 WIB

Nurohim, TKI asal Magelang yang kehilangan tangannya saat bekerja di Malaysia. Foto : JPPhoto
Upaya pengobatan dilakukan perusahaan. Dia ditangani rumah sakit selama tiga hari, kemudian istirahat total di klinik perusahaan selama 75 hari. Namun, tangan kanannya yang hancur tidak bisa disambung lagi, sehingga dia hanya memiliki tangan kanan sepanjang sekitar 15 cm.
Saat itu dia baru teringat untuk mempertanyakan asuransi kerja kepada perusahaan yang mengirimnya ke negeri tersebut. Betapa terkejutnya dia ketika mengetahui perusahaan yang memberangkatkannya pada Januari 2007 itu sudah tidak dijumpai lagi. Penyebabnya, perusahaan itu sudah bangkrut. Dia pun tidak menemukan surat asuransi dalam dokumen surat-suratnya.
Beruntung, perusahaan tempatnya bekerja masih mau mempekerjakan dia. Namun, dia harus pindah menjadi kasir di bagian penjualan hingga masa kontraknya selesai. Perusahaan juga membuatkan tangan palsu yang tidak berfungsi apa pun selain estetika. "Tapi, setelah kontrak habis, saya memilih pulang Desember 2008," kata Nurohim.
Beruntung, anak pasangan Suwarno, 46 dan Tuminem, 43, tersebut mendapatkan santunan dari kesultanan di wilayah itu 20.000 ringgit atau sekitar Rp 60 juta ketika itu. Uang tersebut serta gajinya selama bekerja, sekitar Rp 6 juta, dijadikan modal berbagai usaha setelah tiba di kampung halamannya.
Kecelakaan kerja di Malaysia mengakibatkan Nurohim kehilangan tangan kanan. Semua usaha yang dirintis di kampung halaman berbuah kegagalan hingga
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu