Nusa Tenggara Alami Kekeringan Paling Parah
Selasa, 20 September 2011 – 15:25 WIB
JAKARTA - Panjangnya musim kemarau menyebabkan kekeringan melanda hampir sebagian besar wilayah pertanian di Indonesia. Yang paling parah terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah pun berencana menurunkan langkah-langkah khusus guna mengatasi kekeringan.
Menteri Koordinator Kesejahteraan, Agung Laksono mengatakan pemerintah salah satunya akan mengambil langkah hujan buatan. Diharapkan dengan langkah ini, kekeringan dapat segera diatasi, mengingat sudah memasuki waktu rawan pangan.
"Antara akhir musim kemarau dan awal menjelang musim hujan, banyak rawan bahan baku. Untuk jaga-jaga panjangnya kemarau, hujan buatan dilakukan hujan buatan. Terutama di daerah NTT dan NTB," kata Agung pada wartawan di kantor Presiden, Selasa (20/9).
Biasanya hujan buatan dilakukan per tiga bulan sekali. NTT dan NTB menjadi fokus program ini karena dinilai sebagai daerah dengan dampak kekeringan paling parah. Selain hujan buatan, pemerintah juga akan melakukan pompanisasi dan mencari sumber-sumber air baru bagi lahan pertanian.
JAKARTA - Panjangnya musim kemarau menyebabkan kekeringan melanda hampir sebagian besar wilayah pertanian di Indonesia. Yang paling parah terjadi
BERITA TERKAIT
- KAI Tambah Kouta Perjalanan Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru
- Propam Amankan Belasan Oknum Anggota yang Diduga Memeras di DWP
- Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Contraflow Hari Ini
- 3.667 Personel Satpol PP Siap Amankan Perayaan Natal di 674 Gereja di Jakarta
- Universitas Pertahanan dan CellTech Stemcell Kerja Sama Riset terkait Terapi Sel Punca
- Bea Cukai Musnahkan BMN Hasil Penindakan Senilai Rp 4,04 Miliar, Ini Perinciannya