Nusakambangan, Indah tapi Ngeri, "Kalau Mau Eksekusi, Di Sini"
Untung, saya menemukan ojek. Juga, tentu tanpa perlu aplikasi karena kampung itu nyaris tak terjamah sinyal telepon. Driver ojek tersebut anak muda warga asli Kampung Laut. Jalan-jalan tikus sudah dia hafal di luar kepala.
”Saya sebenarnya sudah sempat kerja di Jakarta, tapi disuruh balik oleh nenek,” ujar Hidayat, pengemudi ojek yang mengantarkan saya berwisata asyik campur waswas ke Nusakambangan.
”Lewat mana, Mas, jalur bawah atau atas?” tanya dia. Jalur bawah yang dimaksud ialah yang menyusuri tepian hutan bakau. Sedangkan jalur atas merupakan jalur perbukitan. Yang dilalui adalah sawah serta hutan karet dan albasia.
Saya memilih jalur bawah karena perlu mampir untuk menemui seorang guru di salah satu desa di Kampung Laut. ”Kalau begitu, biar tidak lewat jalan yang sama, nanti pulangnya kita lewat atas ya, Mas?” kata Hidayat. Sepakat! Motor sport berwarna merah keluaran 2014 miliknya langsung distarter. Perjalanan deg-degan pun dimulai.
Deg-degan bukan karena takut akan pengamanan di Nusakambangan. Tapi lebih disebabkan medan yang menegangkan. Lantaran berada di tepian Segara Anakan, tak semua jalan di Kampung Laut mulus. Ada jalan yang dibeton, disemen, juga yang dibiarkan berbatu cadas. Mayoritas rusak karena gerusan air laut.
Normalnya, dari Dermaga Klaces ke jalan utama di Pulau Nusakambangan, yang termasuk daerah terbatas, dibutuhkan waktu 30 menit. Namun, karena beberapa hari ini kondisi langit Cilacap dan sekitarnya tak tentu, sedikit panas dan sedikit hujan, jadilah medan makin sulit. Waktu tempuh pun makin lama, sekitar 45 menit.
Sepanjang rute menuju jalan utama di Nusakambangan, saya setidaknya melewati empat dusun yang masuk dua desa. Yakni, Desa Klaces dan Ujung Alang. Tak begitu banyak pemandangan di jalur bawah yang bisa saya nikmati. Kecuali hutan bakau dan rumah-rumah warga yang kebanyakan masih tradisional.
Meskipun di jalur bawah banyak rumah penduduk, sepanjang jalan yang saya lalui tak ada satu pun lampu penerangan. Jadi, bisa dipastikan sangat sulit melintasi jalan itu ketika hari mulai gelap.
NUSAKAMBANGAN dikenal sebagai sebuah pulau penjara yang seram dengan penjagaan ketat. Padahal, pulau di selatan Cilacap, Jawa Tengah, itu menyimpan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408