Nusakambangan Kekurangan Napi

Nusakambangan Kekurangan Napi
Nusakambangan Kekurangan Napi
"Fasilitas di  lapas Nusakambangan semuanya standar lapas. Tidak ada yang berlebih. Sebab secara logika, untuk masuk ke sini (Nusakmbangan-Red) saja sangat sulit. Kalaupun ada televisi, itu juga dipakai bersama-sama oleh banyak napi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya akan mengatur ulang jadwal kunjungan ke lapas-lapas yang ada di Pulau Nusakambangan. Pengaturan ulang itu semata-mata diperlukan untuk ketertiban. “Mereka yang besuk akan kita atur hari Senin, Selasa dan Rabu dengan waktu yang akan kita atur kemudian,” tandas Chaerudin Idrus kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Nusakambangan.

Dikatakan, pengaturan itu semata-mata untuk ketertiban. “Kunjungan ke Nusakambangan kan berkaitan dengan jadwal penyeberangan kapal dan kondisi laut. Jadi harus kita atur,” tandasnya. Salah seorang napi asal Nigeria Jhon Jukuldi (32) tahun berharap ada kemudahan besuk bagi keluarga napi asing. Menurut dia, keharusan ijin ke Kanwil untuk besuk napi asing sangat merepotkan. “Kalau mau besuk ke sini harus lapor ke Semarang, ini bikin kita susah,”ujar terpidana 14 tahun yang mengaku  baru satu kali dikunjungi anggota keluarganya sejak  menghuni lapas Nusakambangan dua tahun silam

Berbeda dengan pengakuan terpidana mati kasus pembunuhan bos PT Asaba, Gunawan Santosa. Terpidana yang tengah mengajukan PK itu mengaku pola pembinaan di lapas yang dihuninya sangat bagus. Karena itu, tak pernah terbersit dalam benaknya untuk mengulangi tindakan nekatnya melarikan diri. “Kalau kita diperlakukan baik, kenapa musti kabur,” ujarnya. 

CILACAP-- Jika di banyak tempat lembaga pemasyarakatan (lapas) mengalami over capasity, tidak demikian halnya dengan lapas-lapas yang ada di Pulau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News