Nusakambangan Sudah Siap, Napi Depresi Tunggu Evaluasi

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly mengatakan, persiapan eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkoba di Nusakambangan sudah mantab.
Termasuk ruang-ruang khusus untuk menampung para terpidana mati yang dikirim ke Nusakambangan. ”Pokoknya kami sudah siap,” ujarnya saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Selasa (3/3).
Sebagaimana diketahui, hari ini pihak Kejaksaan Tinggi Bali sudah memastikan bahwa pemindahan dua terpidana mati anggota jaringan Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, akan dilakukan malam ini atau paling lambat besok malam.
Namun, Yasonna enggan menyebut kapan rencana eksekusi tahap kedua atas para anggota sindikat narkoba itu bakal dilaksanakan. Sebab, hal itu merupakan kewenangan Kejaksaan Agung. ”Yang jelas, mau dilaksanakan kapan pun, kami sudah siap,” kata politikus PDIP itu.
Sementara itu, terkait potensi penundaan eksekusi atas terpidana mati asal Brasil, Rodrigo Dularte, yang saat ini terindikasi mengalami gangguan jiwa akibat depresi berat selama di penjara, Yasonna mengatakan Kejaksaan Agung telah mengirim tim khusus untuk memantau kondisi Rodrigo.
”Secara undang-undang sih tidak ada (alasan penundaan eksekusi karena sakit jiwa), tapi kita lihat nanti hasil evaluasinya,” jelasnya.
Sebelumnya, Jaksa Agung M. Prasetyo menyatakan, dalam undang-undang, eksekusi mati hanya mengecualikan perempuan yang sedang mengandung dan anak usia di bawah 18 tahun. Adapun untuk narapidana yang mengalami gangguan jiwa, tidak diatur dalam undang-undang. (owi/fal)
JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly mengatakan, persiapan eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkoba di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemprov Jateng: ASN Tidak Mudik, Jadi Tidak Perlu WFA
- Pemda Siap Angkat PPPK 2024 Tahun Ini, Ada Solusi Bagi Honorer Kena PHK
- Ditjenpas Bakal Benahi Lapas Kutacane Setelah Insiden Puluhan Napi Kabur
- Pegadaian jadi Koordinator dalam Kolaborasi 23 BUMN untuk Menghadirkan Air Bersih di Batam
- Firnando Ganinduto Soroti Kasus Korupsi Minyak Mentah
- Penyelundupan 167 Bal Baju Bekas Asal Malaysia Digagalkan Berkat Sinergi Antarinstansi