Ny Roesmiati Soepandji, Ibu Hebat yang Punya Anak-Anak Sukses
Senin, 22 Desember 2008 – 16:27 WIB
Sejak masa-masa perang kemerdekaan, Bu Pandji aktif mendampingi suami bergerilya. Dalam situasi penuh keprihatinan, dia membesarkan anak-anaknya. ''Hendarman itu pernah hilang saat usianya dua tahun di Cawas, Klaten,'' ceritanya, mengingat-ingat peristiwa puluhan tahun silam. Ketika itu, lanjut dia, Hendarman hilang persis saat hari ulang tahunnya, 6 Januari 1947.
Saat itu Bu Pandji sedang bertugas di garis belakang dan merawat anak-anak tentara yang kehilangan orang tua. Ada 17 anak tentara yang harus diopeni (dirawat). ''Karena tidak punya uang, celana Pak Pandji saya tukar dengan 100 kilogram beras. Beras itu saya bagi untuk 17 anak, masing-masing kebagian satu lepek (piring kecil),'' tuturnya. Hari itu kebetulan adalah hari kelahiran Hendarman. Bu Pandji berusaha menyisihkan sebagian beras itu untuk membuat kue untuk acara anak keduanya itu.
Tapi, hari itu juga bertepatan dengan serangan bom bertubi-tubi dari tentara Belanda. Penduduk harus berlindung, mengungsi, dan berpindah-pindah tempat. Betapa kagetnya ketika sore dia disusul kurir dan mengabarkan posisi suaminya. ''Dalam surat itu, Bapak bilang dalam kondisi sehat dan baik. Tapi, Hendarman tidak disebut,'' katanya. Saat itulah, baru disadari bahwa Hendarman hilang.
Sebagai ibu, tentu saja Bu Pandji sangat panik saat itu. Beruntung, setelah beberapa hari baru diketahui bahwa Hendarman diselamatkan salah seorang pejuang. ''Rasanya lega sekali,'' katanya.
Ini adalah cerita Ny Roesmiati, seorang ibu yang punya anak-anak sukses. Ada yang menjadi Jaksa Agung, Dirjen di Departemen Pertahanan dan petinggi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408