Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama RI

Keduanya termasuk jenis Dakota DC-3. Panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28.96 meter. Kecepatan terbangnya maksimum 346 km/jam.
Setelah pembelian pesawat tersebut, keluarga Nyak Sandang tidak pernah mengungkit lagi. Sebab, sejak awal mereka ikhlas.
Sementara itu, surat obligasi terbitan 1950 sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah disimpan hingga warnanya sudah menguning.
Kontribusi Nyak Sandang tersebut akhirnya terungkap kembali ke publik setelah Maturidi mengunggahnya di grup percakapan ATC.
ATC pusat lalu menindaklanjuti. Dengan bantuan publikasi media lokal di Aceh, nama Nyak Sandang kian luas diperbincangkan.
Sebuah stasiun televisi di Jakarta kemudian mengundangnya ke ibu kota untuk acara bincang-bincang pada Selasa lalu (20/3).
Jadilah, hampir tujuh dekade setelah ikut menyumbang pembelian pesawat pertama Indonesia, Nyak Sandang untuk kali pertama naik burung besi milik sebuah maskapai penerbangan swasta.
’’Dua jam perjalanan dari rumah ke bandara. Dari Aceh ke Jakarta dua setengah jam,’’ jelas Khaidar.
Nyak Sandang, penyumbang pembelian pesawat pertama Republik Indonesia, bertemu Presiden Jokowi.
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu