Nyaris Bentrok dengan Komplotan Sindikat Perdagangan Manusia
Sebuah mobil mewah (Lexus) hitam tiba-tiba berhenti dalam keadaan mesin aktif. Jalan keluar terhalang. Saat itu nyaris terjadi bentrok. Kami semua diam di dalam mobil. Pintu mobil dikunci. Sopir Lexus mengaku setir mobilnya tidak bisa digerakkan. Tetapi terlihat ada beberapa pria mulai mendekat. Bersyukur ada beberapa petugas parkir yang cepat mendorong mobil Lexus yang menghalangi jalan keluar.
Saat jalan terbuka dan mobil kami bergerak, mobil yang mogok tadi pun menyusul. Saat berbelok, sebuah mobil merah juga jalan dan menempel di belakang.
Manado Post awalnya ingin meladeni jika terjadi bentrok fisik. Tetapi khawatir komplotan sindikat perdagangan manusia ini membawa senjata api. Dalam perjalanan keluar parkir, Manado Post menghubungi Kabid Humas Polda Sulut Wilson Damanik. Saat itu jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.30 Wita.
Damanik menyarankan tim penyelamat ini tidak mengambil risiko. ‘’Jangan mengambil risiko. Sebaiknya cari kantor polisi terdekat,’’ saran Damanik.
Kami mencari kantor polisi terdekat. Kedua mobil terus membuntuti. Mobil kami kemudian masuk ke halaman Polresta Bandara Soekarno Hatta. Kedua mobil sempat berhenti di depan gerbang Polres, kemudian berjalan pelan meninggalkan Polres.
Kami langsung melapor pada petugas. Sekalian meminta Polres bandara menjebak para komplotan ini. Dengan menjadikan umpan kedua korban. Tetapi aparat Polres juga mengelak, dengan alasan, belum ada bukti.
Kami pun meminta bantuan, agar kedua korban dititip di kantor Polres. Nanti akan dijemput hari Minggu untuk dikembalikan ke Manado. Tetapi polisi bandara juga mengaku, kantor mereka tidak ada tempat tidur. Sehingga kami diminta untuk membawa kedua anak itu ke mana kami pergi.
Kami mengatakan, ada kekhawatiran kalau nanti pihak penjemput akan berupaya mengejar. Apalagi saat sudah di kantor polisi pun, pria yang mengirim kedua gadis ini masih berusaha menelepon keduanya dan meminta untuk kembali ke bandara karena sudah ada penjemputnya.
Misi penyelamatan terhadap dua gadis belia yang ditengarai korban trafficking di Jakarta cukup menguras energi. Ancaman kekerasan dari komplotan
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala