Nyaris Malu

Nyaris Malu
Nyaris Malu
Tanpa adanya Marcio, peran sebagai target man diemban oleh striker berkebangsaan Argentina, Rodrigo Santoni. Sementara tandemnya, Agung Suprayogi, lebih berperan sebagai second striker yang sesekali juga turun sebagai sayap kanan. Pada babak pertama, Arema ISL setidaknya menciptakan delapan shooting. Namun hanya dua di antaranya yang mengarah tepat ke gawang PSAP yang dikawal oleh Fakrurrazi.

Shot on target pertama diciptakan oleh Agung Suprayogi pada menit ke 31. Agung yang menerima umpan terobosan Kim Young Hee, mampu melewati hadangan pemain belakang PSAP. Sayang, Agung yang tinggal berhadapan dengan kiper gagal mengkonversi peluang emas tersebut untuk menjadi gol. Bola sepakannya terlalu lemah, sehingga mudah ditangkap oleh Fakrurrazi.

Sementara shot on target kedua diciptakan oleh Santoni pada masa injury time babak pertama. Memanfaatkan umpan crossing Khusnul Yuli dari sayap kanan, heading Santoni mengarah tepat ke kaki Fakrurrazi yang lantas dengan sigap mengamankannya. Skor imbang 0-0 pun bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Joko mengintruksikan anak asuhnya untuk bermain lebih offensif. Sejak menit awal babak kedua, Arema ISL terus mengurung pertahanan PSAP Sigli. Sejumlah peluang emas pun tercipta pada babak ini. Namun, lagi-lagi, tanpa adanya Marcio di lini depan, banyaknya peluang yang tercipta tidak ada satu pun yang berbuah gol.

KANJURUHAN- Ketergantungan Arema ISL terhadap sosok Marcio Souza memang tak terbantahkan. Buktinya, ketika bomber asal Brazil itu absen, Arema ISL

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News