Nyaris Rp 6.000 Triliun, Begini Perincian Total Kebutuhan Investasi 2022
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional membeberkan total kebutuhan investasi pada 2022 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan total kebutuhan investasi tahun depan nyaris mencapai Rp 6.000 triliun.
“Dibutuhkan investasi sebesar Rp 5.891,4 triliun hingga Rp 5.931,8 triliun dan diperlukan peran investasi non pemerintah dan swasta untuk memicu investasi dan menjaga sektor-sektor yang sedang idle,” ujar Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat di Jakarta, Kamis (29/4).
Suharso mengatakan sebanyak 83 persen dari kebutuhan investasi nasional tersebut diharapkan datang dari sektor swasta.
Dia memerinci investasi swasta sebanyak Rp 4.948,9 triliun-Rp 4.857,7 triliun dan investasi dari BUMN sebanyak Rp 503,1 triliun-Rp5 77,0 triliun.
"Investasi pemerintah sebanyak Rp 439,4 triliun-R p497,0 triliun," beber dia.
Berdasarkan perincian tersebut, Suharso menargetkan ICOR pada 2022 akan lebih rendah yakni 6,24, turun dibandingkan proyeksi 2021 sebesar 8,16 persen.
"Oleh karena itu, investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara lebih efisien," kata Suharso.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional membeberkan total kebutuhan investasi pada 2022 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Perumda Sarana Jaya Meluncurkan Warna Fine Living
- Pertumbuhan dan Pasar Properti Jakarta di Kuartal 3 Stabil
- Pembangunan IKN Jadi Daya Ungkit Realisasi Investasi di Kalimantan Timur
- Pluang Luncurkan Opsi Saham AS, Terobosan Baru dalam Investasi di Indonesia
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Direktur KB Valbury Sekuritas