Nyaris Tertembak Milisi saat Masuk Afghanistan
Jeffrey Polnaja, Pengendara Motor Asal Indonesia yang Menjelajah Dunia
Senin, 26 April 2010 – 06:05 WIB
Selama perjalanan, Kang JJ membawa kartu kredit, dolar AS (USD), Euro (EUR), cek perjalanan, dan beberapa emas berukuran 10 gram. Emas tersebut, lanjut dia, sangat berguna saat memasuki Afrika. Di sana, emas tersebut ditukar dengan mata uang negara setempat. Meski menyatakan menghabiskan banyak dana, Kang JJ menyebut petualangan mengusung misi ride for peace tersebut tidak sia-sia.
Dia bercerita, di setiap negara yang dikunjungi dirinya menyempatkan berkunjung ke Kantor Kedubes RI. Di sana, kedubes sudah mengundang jurnalis dari berbagai media untuk meliput petualangan itu. "Tema ride for peace ternyata menarik perhatian banyak media. Apalagi, seorang rider melakukan perjalanan solo (seorang diri, Red)," terangnya sambil menunjukkan beberapa foto di laptopnya saat memberikan presentasi di hadapan para jurnalis.
Dalam setiap kesempatan, Kang JJ mempresentasikan berbagai hal tentang Indonesia. Mulai alam yang indah hingga tempat-tempat wisata yang berkelas dunia. Selain itu, tentu saja dia mengklarifikasi berita-berita miring yang sering menyebut Indonesia sebagai sarang teroris. "Berdasar pantauan saya maupun kedubes, presentasi saya mendapatkan perhatian cukup luas di beberapa negara," papar dia semringah.
Lalu, pengalaman apa yang paling berkesan" "Semuanya berkesan," ujar dia. Namun, salah satu momen paling berkesan bagi Kang JJ terjadi saat dirinya memasuki Afghanistan. "Di sana (Afghanistan, Red) saya dirampok dan diberondong dengan peluru," terang dia.
MENGUSUNG misi ride for peace, Jeffrey Polnaja menyebarkan pesan damai Indonesia ke penjuru dunia. Dengan mengendarai motor sendirian, dia sudah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408