Nyarwi Ahmad Sebut Peluang Airlangga Kembali Pimpin Golkar Sangat Besar
jpnn.com, JAKARTA - Analis komunikasi dan marketing politik UGM Yogyakarta Nyarwi Ahmad menyatakan, Airlangga Hartarto memiliki peluang besar kembali memimpin Golkar periode 2019-2024.
"Airlangga Hartarto masih berpeluang besar memimpin Golkar. Besar kemungkinan musyawarah mufakat akan ditempuh," katanya, melalui pernyataan tertulis kepada Antara, di Jakarta, Minggu malam.
Nyarwi memprediksi tidak akan terjadi "guncangan" dalam Munas Golkar yang akan digelar pada awal Desember mendatang.
Apalagi, kata dia, Presiden RI Joko Widodo sudah mengingatkan soal itu pada saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-55 Golkar.
Menurut dia, Jokowi perlu mengingatkan karena jika terjadi guncangan di internal Golkar akan berdampak terhadap stabilitas dukungannya pada pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
"Melihat tradisi dan budaya politik elite Golkar yang cenderung "mendengarkan" dan "mengikuti" apa yang diinginkan rezim politik dan pemerintahan yang berkuasa, kecil kemungkinan terjadi guncangan kepemimpinan dalam Golkar," katanya.
Diakui Nyarwi, saat ini sudah muncul empat nama yang digadang-gadang mencalonkan diri sebagai ketua umum pada Munas Golkar mendatang, tetapi tiga calon lain masih akan menahan diri.
"Sepertinya, tiga caketum yang lain sepertinya akan lebih menahan diri untuk tidak menggeser kepemimpinan Airlangga Hartarto dalam waktu dekat," katanya.
Analis komunikasi dan marketing politik UGM Yogyakarta Nyarwi Ahmad menyatakan, Airlangga Hartarto memiliki peluang besar kembali memimpin Golkar periode 2019-2024.
- Agus Widjajanto Sebut Ada Dorongan agar Mbak Tutut Kembali Bergabung ke Partai Golkar
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Nilai Transaksi di Program EPIC Sale Mencapai Rp 14,9 Triliun
- Transaksi Program BINA Diskon 2024 Tembus Rp 25,4 Triliun, Ini Harapan Menko Airlangga
- Penyaluran Jauh Lampui Target, Akses KUR Diperluas Hingga 2 Juta Debitur Baru