Nyawa Melayang Gara-gara Burung Gelatik
Hal tersebut pun tertuang dalam surat pernyataan yang dibuat oleh pihak keluarga pelaku.
"Sudahlah itu, kami sudah ikhlas," kata abang pelaku yang tak mau berkomentar banyak. Pihak keluarga pun menolak jenazah diotopsi. Beberapa jam di instalasi jenazah RS Pirngadi, akhirnya jasad korban dibawa ke rumah duka Jl. Tangguk Bongkar, sekitar Pasar Tradisional Garuda dimana Marisi biasa bekerja sebagai penjual daging bersama abangnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Zulkifli Harahap saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya telah memeriksa beberapa saksi, akan tetapi karena pihak keluarga menolak visum, jasad korban langsung dibawa.
"Keluarga sudah buat pernyataan tak akan mempermasalahkan kematian Marisi. Dan mereka pun menolak visum dan langsung membawa jasadnya ke rumah duka," katanya seraya mengimbau masyarakat tak main hakim sendiri. (wel/deo)
MEDAN - Marisi Aritonang (23), warga Pajak Garuda, Perumnas Mandala tewas dihajar warga yang memergokinya mencuri burung gelatik milik Roni Tobing
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri