Nyawa Schumacher Terancam

Nyawa Schumacher Terancam
Michael Schumacher. Getty Images

Kolega Payen, Profesor Stephan Chabardes yang menangani operasi kepala Schumi menegaskan, benturan terjadi di sisi kanan kepala. Karena itu, cedera serius terjadi di bagian tersebut. "Dia mengalami pendarahan di beberapa bagian. Efek terburuk di sisi kanan karena benturan di sisi itu. Saat celaka, dia seperti sadar, tapi tak bisa merespon pertanyaan. Dia tak memiliki reaksi syaraf normal," terang Chabardes.

Tim medis di Grenoble mengonfirmasi bahwa pihaknya mempertahankan koma yang dialami oleh Schumi. Hal itu dilakukan untuk mendukung pemulihan, terutama demi mengistirahatkan otak pasien supaya tak terjadi pembengkakan dan pendarahan lebih parah. Dengan kondisi yang parah tersebut, para dokter belum berani memberikan prediksi proses penyembuhan Schumi. Bahkan, mereka juga tak menyimpulkan Schumi bakal pulih seperti sedia kala atau tidak.

"Saat ini kami benar-benar tak mampu berbicara tentang after effect. Kami berbicara tentang perawatan dan penanganannya dan bekerja dari jam ke jam. Kami berusaha berpacu dengan waktu. Berbagai upaya kami lakukan, kami tahu apa yang menjadi harapan ke kami dari tiap penanganan yang kami berikan," ujar Payen.

Saat insiden terjadi, Schumi bersama putranya, Mick yang berusia 14 tahun. Begitu dia dilarikan ke rumah sakit, mantan pembalap yang meraih gelar juara dunia bersama Benetton dan Ferrari itu sudah didampingi istrinya Corrina dan putri tertuanya Gina-Marie.

Menurut beberapa ahli syaraf, benturan di kepala Schumi menyebabkan pendarahan di otaknya. Sehingga, kondisi otak pun mengecil lantaran tidak menyerap oksigen. Hal ini ditegaskan oleh spesialis syaraf dari Rumah Sakit Queen Elizabeth, Tony Belli. "Anda menghadapi sebuah otak yang mengecil dan terkadang situasi ini menyebabkan pendarahaan yang begitu mudah." ujarnya yang dilansir oleh BBC. "Otak adalah organ yang lunak dan jelas harus ditangani dengan hati-hati khususnya ketika mengecil. Karena kalau tidak, kerusakan baru akan terjadi." jelasnya.

Belli juga memprediksi kalau juara dunia tujuh kali ini membutuhkan alat bantu pernafasan untuk mempertahankan hidupnya. "Dari yang saya tahu, dia tengah berada di ruang ICU dan dia akan menggunakan alat bantu pernafasan dengan perlengkapan monitor." ucapnya. "Dia sempat mencoba untuk mengatakan sesuatu kemudian ia jatuh lemas dan tidak sadarkan diri." tutup Belli."

Schumi mengoleksi 91 kemenangan dalam 19 musim karirnya di F1. Dia memenangkan dua gelar pertama bersama Benetton pada 1994 dan 1995 secara beruntun. Lima gelar berikutnya diraihnya bersama Ferrari, juga secara beruntun sejak 2000 hingga 2004.

Schumi dua kali memasuki masa pensiun. Pertama dilakukannya usai musim 2006 setelah membela Ferrari. Pada 2010, dia kembali ke lintasan F1 untuk memperkuat Mercedes GP. Setelah menjalani tiga musim tanpa kemenangan dan hanya meraih satu podium, Schumi kembali memutuskan pensiun di akhir musim 2012.

GRENOBLE - Michael Schumacher tengah berpacu dengan waktu untuk mempertahankan hidupnya. Kecelakaan saat bermain ski di Prancis, Minggu siang (29/12)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News