Nyawa Sendiri Terancam, Doni Monardo Menyelamatkan Banyak Orang

Nyawa Sendiri Terancam, Doni Monardo Menyelamatkan Banyak Orang
Doni Monardo meninggal dunia pada Minggu (3/12) pukul 17.35 WIB di RS Siloam, Semanggi, Jakarta. Foto: Dokumentasi MIND ID

Belakangan Doni merambah program menggalakkan pembiakan pohon langka. Egy Massadiah punya daftar pohon langka yang dikembangkan Doni.

"Egy adalah wartawan, penulis buku dan teman dekat banyak perwira tinggi. Waktu saya ke pusat pengendalian Covid, Egy juga terlihat bersama Pak Doni," lanjut Dahlan.

Egy juga tidak pernah pulang. Bahkan, ketika helikopter Doni terombang-ambing angin ribut di pulau Miangas, Egy ada di dalam helikopter itu. Doni selamat dari kecelakaan heli yang akan bisa menewaskannya.

"Pak Doni selamat. Pun dalam badai Covid, Pak Doni juga selamat. Tetapi, Pak Doni sebenarnya kurang sehat. Sejak lama. Sejak hampir 10 tahun lalu Kalau saja beliau sehat rasanya akan bisa jadi KSAD. Atau panglima TNI," kata Dahlan.

Dia menyebut Doni punya masalah kesehatan yang umum dialami banyak laki-laki berumur: prostat. Dahlan termasuk yang menyarankan agar Doni dioperasi di Singapura tanpa takut dinilai kurang nasionalis.

"Itu karena teman saya, orang Singapura, baru saja berhasil mengatasi kanker prostat dengan cara operasi. Penderita kanker prostat sebaiknya jangan menunda operasi. Pun bila dilakukan di dalam negeri. Kian telat kian sulit diatasi," ujarnya.

Setelah itu, kondisi Doni pun kian kurang baik. Pembuluh darah di otaknya pecah. Tidak sadarkan diri. "Setelah 2,5 bulan di rumah sakit, beliau meninggalkan kita selamanya," tutur Dahlan.

Mantan dirut PLN itu menilai jasa Doni Monardo begitu besar bagi bangsa. Penduduk Indonesia hampir sama dengan Amerika. Ekonomi Indonesia jauh sekali di bawah Amerika.

Dahlan Iskan mengenang pertemuan serta jasa Almarhum Letjen TNI (Purn) Doni Monoardo bagi bangsa meski nyawa mantan Danjen Kopassus itu sendiri terancam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News