Nyindir DPR saat Sidang dengan Komposisi Angop
jpnn.com - Musisi kreatif Djaduk Ferianto punya cara tersendiri dalam merayakan ulang tahun emasnya. Berusia 50 tahun pada bulan lalu, dia merayakan hari kelahirannya dengan konser tunggal yang mengeksplorasi nuansa budaya dari berbagai penjuru Nusantara.
Laporan Diar Candra, Jakarta
==========================
"TAMBAH umur kok malah konser. Ora lumrah, Duk. Ulang tahun ki (itu) tambah tuwo, lha kok malah seneng-seneng,’’ kata Butet Kartaredjasa ketika naik panggung Graha Bhakti Budaya (GBB) Taman Ismail Marzuki (TIM), Rabu (13/8).
Celetukan sang raja monolog sekaligus kakak Djaduk Ferianto tersebut pun langsung direspons tawa ratusan penonton yang hadir di GBB malam itu. Konser bertajuk Gending Djaduk tersebut digelar untuk merayakan ulang tahun ke-50 Djaduk yang sebenarnya jatuh pada 19 Juli lalu.
Dalam pementasan berdurasi sekitar 1,5 jam tersebut, penonton diajak berimajinasi dengan berbagai bunyi-bunyian yang dibawakan Djaduk dan kelompok musiknya, Kua Etnika. Alat musik Barat (gitar, keyboard, bas, dan drum) berpadu dengan instrumen lokal seperti gamelan Jawa serta perkusi.
Djaduk mengibaratkan proses bermusiknya kali ini sebagai jamuan prasmanan seni. ’’Silakan ambil sendiri sesukanya di bagian favorit masing-masing. Ada bagian serius, ada juga yang celelekan (bermain-main, Red),’’ ujar seniman bertubuh subur dengan kumis tebal dan cambang tersebut.
Konser itu disiapkan Djaduk sejak akhir tahun lalu. Bukan hanya versi audio, Djaduk dkk juga merancang desain visual untuk mendukung pertunjukan. Guna mempermudah penonton berfantasi, tim artistik Djaduk membeber layar putih berukuran 10 x 3 meter sebagai background panggung yang menampilkan gambar-gambar berbeda pada tiap-tiap lagu. Sepuluh repertoar yang dibawakan malam itu tertuang dalam album kedelapan Kua Etnika yang berjudul Gending Djaduk.
Musisi kreatif Djaduk Ferianto punya cara tersendiri dalam merayakan ulang tahun emasnya. Berusia 50 tahun pada bulan lalu, dia merayakan hari kelahirannya
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara