Nyoblos di KPK, Sanusi dan Choel Kompak Tak Pilih Ahok
jpnn.com - jpnn.com - Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Sanusi dan pengusaha Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel, kompak tidak memilih pasangan calon pilkada DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Keduanya mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di ruang Tatap Muka gedung KPK, sekitar pukul 10.45.
Pemungutan suara itu terselenggara atas kerja sama dengan panitia pemilihan kecamatan (PPK) Kecamatan Setiabudi. Setelah pencoblosan, perhitungan tetap dilakukan di TPS setempat.
Selain Choel dan Sanusi, tahanan lain yakni anggoa Komisi V DPR Andi Taufan Tiro, bos PT Merial Esa Fahmi Dharmawansyah dan anak buahnya M Adami Okta, bos impor daging serta Country Director PT EK Prima Indonesia Ramapaniker Rajamohanan Nair, juga mencoblos.
Sanusi mengaku sudah memberikan hak pilihnya. Namun, politikus Gerindra itu enggan membeberkan siapa yang dipilihnya. "Asal bukan dua," ujar terdakwa suap reklamasi Teluk Jakarta itu.
Choel Mallarangeng juga demikian. Adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng itu juga merahasiakan pilihannya.
"Asal bukan dua," kata tersangka korupsi proyek Hambalang, itu.
Terpisah, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, ada tujuh tahanan yang merupakan warga DKI Jakarta yang difasilitasi melaksanakan hak pilihnya.
Menurut Febri, tahanan lain yang merupakan warga DKI Jakarta tidak menggunakan hak pilihnya dengan berbagai pertimbangan masing-masing.
Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Sanusi dan pengusaha Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel, kompak tidak memilih pasangan calon pilkada
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?