Oalah... Ternyata Ini Video soal Bantuan IHR di Aleppo
jpnn.com - JPNN.Com - Sebuah video dari kantor berita Euronews sedang hangat dibincangkan netizen di Indonesia. Dalam video hasil liputan di Aleppo, Suriah itu terdapat bantuan dari warga Indonesia melalui Indonesian Humanitarian Relief (IHR) yang justru dikuasai kelompok Jaysh al Islam di Aleppo.
Hal itu terungkap setelah sebelumnya sebuah distrik bernama Kalasa di Aleppo yang dikuasai kelompok Jaysh al Islam direbut oleh pasukan pro-pemerintah. Ada sebuah sekolah di Kalasa yang dijadikan markas oleh Jays al Islam.
Kelompok bersenjata yang didukung Arab Saudi itu akhirnya menarik diri setelah tentara pemerintah Suriah memenangi perang. Bekas markas Jaysh al Islam pun langsung diserbu warga sipil.
“Mereka melarang kami semua. Tak ada susu, tak ada masakan, tak ada daging dan juga lemon,” ujar Hanan al Salem, seorang wanita warga Kalasa yang masuk ke dalam bekas markas Jaysh al Islam yang ditinggalkan.
Penduduk setempat pun mengambil barang-barang bantuan yang mestinya untuk warga korban perang. “Mereka menyimpan ini semua di sini dan di sana,” kata Amer Saleem, seorang penduduk lokal sembari menunjuk bagian lain di dalam bangunan.
“Mereka bahkan tak mengizinkan kami memakan sepotong roti. Kami di luar kelaoaran dan bermalam-malam kami tidur kelaparan,” sambungnya.
Penduduk setempat juga mengeluhkan mahalnya barang-barang kebutuhan pokok. Misalnya, sekilo gula bisa setara USD 16 atau sekitar Rp 200 ribu.
JPNN.Com - Sebuah video dari kantor berita Euronews sedang hangat dibincangkan netizen di Indonesia. Dalam video hasil liputan di Aleppo, Suriah
- Pekerja Migran Meninggal di Suriah, Keluarga: Dianiaya Majikan
- Bachtiar Nasir Mengingatkan Pemerintah Jangan Lelah Mendukung Palestina
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian
- Iran Membela Diri, Lalu Serang Pangkalan Militer Israel
- Bukan Hanya Indonesia, 3 Tim Ini Juga Pertama Kali Masuk 16 Besar Piala Asia 2023
- Piala Asia 2023: Suriah Iris Tipis India, Timnas Indonesia tak Diuntungkan