Oalah! Utang BUMD Ini Kok Banyak Amat
jpnn.com - jpnn.com - Kondisi perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Kepri saat ini semakin memprihatinkan.
Jangankan untuk memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Pemprov Kepri, untuk bertahan saja susah.
“Sejak saya dilantik, BUMD sudah harus menanggung utang sebesar Rp10 miliar dari pimpinan sebelumnya,” Direktur PT. Pembangunan Kepri (PK), Rudianto Ruben, kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Rabu.
"Kalau ditanya kondisi, seperti pepatah mengatakan, hidup segan mati tak mau. Namun demikian, kami tetap berupaya untuk membangkitkan kembali kesehatan PT Pembangunan Kepri," ujar tambahnya.
Dikatakannya, sejak dirinya dilantik menggantikan Muhammad Syahrial pada 7 Maret 2014, kondisi keuangan BUMD dalam keadaan morat-marit.
Karena dirinya harus menanggung beban utang yang ditinggalkan. Pihaknya sudah berupaya untuk bangkit dengan berbagai cara. Tetap saja belum bisa menstabilkan kondisi keuangan PT. Pembangunan Kepri.
"Apa artinya kita dikasih senjata, tetapi pelurunya tidak ada," papar Rudianto Ruben.
Disebutkannya juga, dengan kondisi keuangan yang semakin memprihatinkan, pihaknya juga terpaksa melakukan efesiensi tenaga kerja. Dari awalnya yang jumlahnya hampir 20 pekerja, kini yang tersisa hanya tinggal 4 orang pekerja.
Kondisi perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Kepri saat ini semakin memprihatinkan.
- Pemprov DKI Jakarta Minta BUMD jadi Agen Pembangunan
- Di Debat Kedua, RK Sebut Bakal Jadikan Jakarta Kota Festival
- PORSENI BUMD DKI 2024 Digelar, Perkuat Kerja Sama Antar Persero
- Implementasikan ISO 55001:2014, BUMD DKI kembangkan Aplikasi Manajemen Aset 'Sarana Jaya'
- ARA 2023 Dorong Governansi dan Keberlanjutan Perusahaan
- Bank DKI Raih Jakarta Innovation Awards 2024 Berkat Inovasi Ini