Obama Berusaha Pertemukan Israel-Palestina
Jumat, 22 Maret 2013 – 05:14 WIB
RAMALLAH— Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengutuk serangan roket dari wilayah kantung Palestina dari Gaza yang menghantam Sderot, Israel, Kamis (21/3), sekira pukul 07.00 waktu setempat. Apalagi serangan roket tersebut memecahkan tiga bulan gencatan senjata, tapi Obama bersikeras bahwa Israel tidak harus menggunakan kekerasan sebagai alasan untuk menghindari negosiasi, tidak lebih dari Palestina bersikeras bahwa Israel harus menghentikan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat.
"Jika kita akan berhasil, bagian dari apa yang akan kita lakukan adalah keluar dari formula dan kebiasaan yang telah diblokir kemajuan. Kedua belah pihak akan harus berpikir lagi," beber Obama dalam konferensi pers bersama Presdien Mahmoud Abbas dari otoritas Palestina, seperti dilansir dalam New York Times.
Abbas menegaskan kembali tuntutannya bahwa Israel menghentikan pembangunan pemukiman, tetapi ia tidak secara eksplisit menyebutkan bahwa sebagai syarat untuk memasuki pembicaraan langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Apalagi pada dasarnya pembicaraan telah terhenti sejak 2010.
"Ini adalah tugas dari pemerintah Israel untuk setidaknya berhenti kegiatan, sehingga kami dapat berbicara tentang isu-isu. Masalah permukiman jelas, kami tidak pernah menyerah visi kami, apakah sekarang atau sebelumnya," bebernya.
RAMALLAH— Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengutuk serangan roket dari wilayah kantung Palestina dari Gaza yang menghantam Sderot, Israel,
BERITA TERKAIT
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas
- Penyelidikan Soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Dimulai