Obama Bilang, AS Tak Akan Perangi Islam
Minggu, 12 September 2010 – 09:04 WIB
Baca Juga:
Obama pun mendesak agar warga Amerika tidak menyerah pada kebencian dan prasangka. Pernyataan tersebut dilontarkannya di tengah kontroversi tajam seputar ancaman seorang pendeta di Florida untuk membakar kitab suci Alquran sebagai peringatan atas tragedi 9/11. Selain itu, juga muncul perdebatan alot soal rencana pembangunan masjid dan Islamic Center sekitar dua blok atau 180 meter dari Ground Zero (lokasi bekas menara kembar WTC) di New York.
Protes atas rencana pembangunan masjid di dekat Ground Zero dan ancaman pembakaran Alquran telah memicu reaksi luas di kalangan dunia Islam. Unjuk rasa kecaman terjadi di banyak negara berpenduduk Islam, termasuk Indonesia.
Dalam pidato melalui radio, Obama menyinggung atmosfer politik itu di negaranya. "Saat ini adalah masa sulit bagi negara kita. Seringkali dalam saat-saat seperti itu, sejumlah pihak berupaya menyulut api untuk memecah-belah kita atas dasar perbedaan kita. Juga, membutakan kita terhadap kesamaan yang kita miliki," papar Obama. "Kita tidak akan biarkan diri kita tunduk pada ketakutan. Kita justru membawa harapan bagi rakyat kita, bangsa kita, dan masa depan yang lebih cerah," lanjutnya.
WASHINGTON - Presiden AS Barack Hussein Obama kembali angkat suara soal polarisasi tajam di kalangan warganya soal Islam. Presiden kulit hitam
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan