Obama dan Mc Cain Siap Bekerjasama dengan Tiongkok
Selasa, 16 September 2008 – 12:08 WIB
Baca Juga:
Politisi gaek ini mengatakan ’’Tiongkok telah melakukan kewajibannya dengan baik’’. ’’Komitmen (Tiongkok) untuk membuka pasar harus diikuti dengan penegakan aturan perdagangan internasional, melindungi hak kekayaan intelektual, merendahkan tarif perusahaan dan melaksanakan komitmen itu untuk melangkah menuju kebijakan mata uang pasar,’’ tulis Mc Cain.
Yuan menguat lebih dari 18.47 persen sejak ia direvaluasi 2.1 persen menjadi 8.11 perdollar pada juli 2005 dan bebas dari tetapan dolar ke mengambang dengan Manage bands. Sekarang harga 1 dollar hanya 6.85 Yuan. Kebijakan energi juga menjadi perhatian serius dua calon pemimpin negara adikuasa itu. Mereka sama-sama berjanji akan menyeret Tiongkok mengikuti kesepakatan internasional untuk mengendalikan gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. AS dan Tiongkok adalah dua negara terbesar pembuang gas rumah kaca dan karbon dioksida. Oleh sebab itu diplomasi kedua negara akan berperan penting dalam mendukung pakta iklim global, protokol kyoto yang berakhir 2012 mendatang. AS sendiri hingga detik ini masih menolak menandatangani perjanjian pengurangan emisi karbon dan rumah kaca itu.
’’Memberi tantangan lingkungan sangat jelas buat Tiongkok saat ini. Tekanan terhadap emisi yang tak terkontrol tak ada hubungannya dengan kepentingan siapapun’’ ujar Mc Cain. AS sudah seharusnya menjadi pionir dalam menyebarkan teknologi rendah karbon kepada negara-negara yang lebih miskin.
Walau hubungan kedua negara selalu diwarnai gelombang pasang-surut, AS tetap optimis kedua negara dapat menjalin kerjasama yang lebih intim.
BEIJING – Dua calon presiden AS, Barack Obama dan John Mc. Cain punya kepentingan yang sama terhadap Tiongkok. Keduanya ingin menggandeng Tiongkok
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer