Obama Diingatkan Soal Bradley Effect

Obama Diingatkan Soal Bradley Effect
Obama Diingatkan Soal Bradley Effect
WASHINGTON - Asalkan tak jeblok di debat terakhir yang diadakan hari ini (15/10) di Hofstra University, Hempstead, New York, jalan Barack Obama menuju Gedung Putih bakal terbuka lebar. Sebab, berbagai jajak pendapat masih terus menempatkan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat itu di atas rivalnya dari Partai Republik, John McCain, dengan keunggulan yang kian melebar.

Misalnya, hasil polling Quinnipiac University untuk Washingtonpost.com dan Wall Street Journal yang hasilnya dirilis kemarin (14/10). Obama unggul dua digit atas McCain di tiga negara bagian penting, yakni Minnesota, Michigan, dan Wisconsin. Sedangkan di Colorado, pria berdarah Kenya itu unggul sembilan poin.

Keunggulan di empat negara bagian tersebut mempertegas keunggulan Senator Illinois itu secara nasional. Survei nasional terakhir Washington Post/ABC News memperlihatkan Obama meraup 53 persen dukungan daripada McCain yang hanya 43 persen. Sedangkan survei Gallup menunjukkan Obama mengantongi 51 persen berbanding 41 persen untuk McCain. Pada jajak pendapat lain yang dihelat CNN, Obama unggul 8 persen poin daripada rivalnya yang juga veteran Perang Vietnam itu dengan angka 50-42.

Obama harus "berterima kasih" pada krisis finansial yang membelit AS atas keunggulannya di berbagai polling tersebut. Program-program pemulihan ekonominya dinilai lebih realistis dan menjanjikan daripada McCain. Sebagai kandidat Republik, McCain juga otomatis terimbas efek negatif krisis tersebut. Sebab, krisis terjadi di masa pemerintahan George W. Bush yang notabene seorang Republikan.

WASHINGTON - Asalkan tak jeblok di debat terakhir yang diadakan hari ini (15/10) di Hofstra University, Hempstead, New York, jalan Barack Obama menuju

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News