Obama Dukung Palestina, Netanyahu Kecewa
Sabtu, 21 Mei 2011 – 11:19 WIB
WASHINGTON - Presiden Barack Obama menyatakan dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap rencana pendirian negara Palestina. Dalam pidatonya tentang Timur Tengah dan Afrika Utara Kamis waktu setempat (19/5), pemimpin 49 tahun tersebut menegaskan bahwa Israel dan Palestina harus hidup berdampingan sebagai negara.
Kendati dikenal sebagai sekutu dekat Israel, sebenarnya, Negeri Paman Sam selalu mendukung terbentuknya negara Palestina. Selama ini, dukungan tersebut menjadi bagian dari kebijakan AS tentang solusi dua negara. Yakni, berdampingannya Israel dan Palestina sebagai negara yang bertetangga. Sayangnya, presiden-presiden sebelum Obama tak pernah mengungkapkan sikap tersebut secara eksplisit.
Baca Juga:
"AS yakin bahwa perundingan apapun (soal Israel dan Palestina) harus berujung pada terbentuknya dua negara. Tentu saja dengan garis batas yang jelas antara Palestina dengan Israel, Jordania dan Mesir," ungkap Obama dalam pidato berdurasi 45 menit tersebut. Dia juga mengimbau Israel untuk mematuhi garis batas permanen dengan Palestina sesuai kesepakatan 1967, sebelum pecahnya Pertempuran Enam Hari.
Dalam kesepakatan yang berlaku jauh sebelum perang 1967 pecah itu disebutkan bahwa Tepi Barat, Jalur Gaza, Golan Heights dan Semenanjung Peninsula masuk wilayah Palestina. Tapi, dalam pertempuran yang juga dikenal sebagai Perang Arab-Israel III itu, Israel berhasil merebutnya. Sampai sekarang pun, Israel dan Palestina tetap saling mengklaim empat wilayah tersebut sebagai milik mereka.
WASHINGTON - Presiden Barack Obama menyatakan dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap rencana pendirian negara Palestina. Dalam pidatonya tentang
BERITA TERKAIT
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?