Obama Heran Mengapa Republik Masih Mendukung Trump
jpnn.com - WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mempertanyakan kepantasan Donald Trump mencalonkan diri sebagai Presiden AS dari Partai Republik.
Dia heran, mengapa Partai Republik masih terus mendukung Trump dalam pencalonannya. Hal ini dinyatakan Obama saat sesi konferensi pers bersama Perdana Menteri Singapura, di Gedung Putih, Selasa (2/8).
Obama mengecam keras pernyataan Trump yang mengejek pidato dari Khizr Khan, ayah dari tentara muslim AS yang gugur dalam tugas pada tahun 2004.
Dalam pidatonya di tengah Konvensi Nasional Partai Demokrat beberapa hari lalu, Khan menuding Trump tidak berkorban "apapun dan siapapun" bagi negaranya. Khan juga menilai Trump tidak pernah membaca Konstitusi Amerika Serikat karena ia sendiri tidak pernah menghargai kebebasan dan perlindungan yang sama di muka hukum bagi warga AS.
"Anda pernah berkunjung ke pemakaman (militer) Arlington? Pergi dan lihat kuburan para patriot pemberani yang meninggal dalam membela negaranya. Anda bisa lihat (kuburan) dari berbagai agama, gender dan ras," ujar Khan.
Trump menjawab kritik itu dengan mengklaim telah membuat "banyak pengorbanan" dengan menciptakan lapangan kerja. Namun, ia pun menciptakan kontroversi lebih besar dengan mengejek istri Khan, yang berdiri di samping saat Khan berpidato.
Hal ini membuat Obama bertambah berang terhadap Trump. "Fakta ia menyerang keluarga yang melakukan pengorbanan luar biasa atas nama negara kita, fakta bahwa ia tidak memiliki pengetahuan dasar terhadap isu-isu penting di Eropa, di Timur Tengah, di Asia, berarti ia sangat tidak siap untuk melakukan pekerjaan ini, " kata Obama, dikutip dari ABC News.
Dengan nada heran, Obama mempertanyakan mengapa Partai Republik terus mendukung Trump sementara para elitenya seperti Mitch McConnell dan Paul Ryan memuji keluarga Khan dan keluarga para mendiang veteran lainnya atas pengorbanan mereka untuk negara.
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mempertanyakan kepantasan Donald Trump mencalonkan diri sebagai Presiden AS dari Partai Republik.
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer