Obama-Hillary Makin Kompak
Sabtu, 28 Juni 2008 – 08:26 WIB
UNITY – Setelah sukses membangun kekompakan bersama suami mendukung calon presiden (capres) Partai Demokrat Barack Obama, Hillary Rodham Clinton kini merambah lingkup yang lebih luas. Yakni, segenap pendukung Demokrat dari segala lapisan. Jumat (27/6), politikus perempuan tersebut tampil sepanggung dengan mantan rivalnya untuk menyatukan suara partainya di belakang Obama. ”Kita sudah tidak sanggup lagi terjebak dalam gaya kepemimpinan yang sama dalam kurun waktu empat tahun. Karena itu, kita harus memulai lembaran yang baru. Dan, itu hanya bisa dilakukan dengan memilih senator Obama sebagai presiden,” tandas Hillary menjelang kampanye Unite for Change-nya dengan Obama di Kota Unity, New Hampshire, Kamis malam waktu setempat. Seruan senator New York itu disambut standing ovation pejabat hispanic dan penyokong dananya yang hadir malam itu. Dia menegaskan, pada dasarnya, baik pendukung dirinya maupun rivalnya adalah keluarga besar Demokrat yang memiliki kepentingan sama. Yakni, mengakhiri kekuasaan Partai Republik di Gedung Putih. ”Satu-satunya kesempatan kita adalah dengan memberikan dukungan penuh kepada capres Demokrat,” imbuh pengacara senior tersebut. Diwakili tiga orang kepercayaannya-- Cheryl Mills, Minyon Moore and Robert Barnett--, Hillary pun langsung membahas strategi kampanye kompaknya dengan tim Obama.
Di hadapan sekitar 200 donaturnya yang berkumpul di Hotel Washington, mantan first lady Amerika Serikat (AS) itu mengimbau para pendukungnya mengalihkan suara ke Obama. ”Saat ini, prioritas kita adalah memastikan Obama menjadi presiden,” tandasnya. Dalam kesempatan itu, dia juga mencoba menepis keraguan para pendukung fanatiknya terhadap kemampuan Obama.
Baca Juga:
Bukan tanpa alasan jika Hillary dan Obama memilih Kota Unity, New Hampshire, sebagai panggung pertama kampanye kompak mereka. Menurut manager kampanye Obama, David Plouffe, dua mantan kandidat capres itu memperoleh total suara yang hampir sama di New Hampshire. ”Sebenarnya, ada beberapa kota yang memberikan suara seimbang untuk keduanya. Tapi, tidak ada satu pun yang bernama Unity,” tandasnya. Diharapkan, dengan mengawali kekompakan di Unity, Demokrat akan benar-benar bersatu di belakang Obama.
Selain membahas jadwal dan peran Hillary dalam setiap kampanye, dua tokoh Demokrat yang sempat bersaing ketat memperebutkan tiket capres itu juga membicarakan utang kampanye. Capres kulit hitam pertama AS itu menyatakan bakal membayar utang Hillary yang jumlahnya lebih dari USD 20 juta (sekitar Rp 184 miliar). Bahkan, dia juga memberikan cek pribadi yang nilainya USD 4.600 (sekitar Rp 42 juta) untuk meringankan beban seniornya itu.
”Saya akan sangat membutuhkan Hillary selama kampanye pemilihan presiden kali ini, dan saya pun membutuhkan dukungan Anda sekalian,” ujar Obama kepada para donatur, seperti dikutip Agence-France Presse (AFP) kemarin (27/6). Pemberian dua lembar cek atas nama Hillary dan Bill dengan masing-masing nominal USD 2.300 (sekitar Rp 21 juta) itu dibenarkan ketua tim kampanye Obama, Terry McAuliffe. Dalam wawancara dengan CNN, dia mengatakan bahwa Obama sendiri lah yang menyerahkan cek tersebut kepadanya.
Keselarasan yang dibangun Obama dan Hillary, sepertinya tidak sia-sia. Jika di awal kemenangannya, sekitar tiga pekan lalu, capres 46 tahun itu masih belum bisa merangkul suara kalangan pekerja perempuan dan keturunan hispanic, kini semuanya sudah berubah. Berdasar poling terakhir Associated Press-Yahoo News yang dirilis Kamis waktu setempat (kemarin WIB), diketahui bahwa 53 persen pendukung Hillary sudah mengalihkan suaranya kepada Obama. (AP/AFP/hep)
UNITY – Setelah sukses membangun kekompakan bersama suami mendukung calon presiden (capres) Partai Demokrat Barack Obama, Hillary Rodham Clinton
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina