Obama Janji Secepatnya Tarik Pasukan AS di Irak
Selasa, 18 November 2008 – 03:27 WIB
WASHINGTON – Kali pertama setelah keluar sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), Barack Obama, tampil dalam wawancara TV. Pemimpin 47 tahun itu kembali menegaskan janjinya untuk menarik pasukan AS dari Iraq sesegera mungkin. Dia juga akan membebaskan Afghanistan dari Al Qaidah dan menutup penjara Teluk Guantanamo (Gitmo) di Kuba. ”Mengenyahkan Al Qaidah untuk selama-lamanya menjadi prioritas utama. Termasuk membunuh atau menangkap dalang kelompok teror tersebut, Usamah bin Laden, yang selama ini selalu mengkritisi AS,” urai presiden kulit hitam pertama AS tersebut. Dia juga berjanji meluruskan kembali kebijakan pertahanan dan keamanan AS yang melenceng di masa Bush. (AP/AFP/BBC/hep/ami)
”Saya akan memanggil Kepala Staf Gabungan, komponen-komponen keamanan nasional, dan kami akan membahas rencana untuk menarik mundur seluruh pasukan AS dari Iraq,” kata Obama dalam wawancara 60 Minutes yang ditayangkan CBS Minggu (16/11) malam atau kemarin WIB (17/11). Itu, tambah dia, adalah agenda pertamanya setelah dilantik sebagai pengganti George W. Bush pada 20 Januari nanti.
Baca Juga:
Dalam rangkaian kampanyenya, Obama mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Gedung Putih akan menarik satu atau dua brigade pasukan AS dari Iraq tiap bulannya. Itu akan rutin dilakukan sampai 16 bulan. Selanjutnya, pasukan yang tersisa akan dikirim ke Afghanistan. Sebab, kian lama, masalah keamanan yang dihadapi AS di Afghanistan semakin berat dan membutuhkan dukungan lebih banyak militer.
Baca Juga:
WASHINGTON – Kali pertama setelah keluar sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), Barack Obama, tampil dalam wawancara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah