Obama Minta Pendeta Kontroversi Baca Doa
Sabtu, 20 Desember 2008 – 09:36 WIB
SAN FRANCISCO - Pelantikan Barack Hussein Obama sebagai presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari mendatang bakal diwarnai kontroversi. Salah satunya, pengganti George W. Bush itu justru mempercayakan bacaan doa kepada pendeta konvensional yang belakangan menjadi buah bibir karena menentang pernikahan sejenis. Obama sengaja memilih pendeta evangelical megagereja Saddleback dari California Selatan itu karena perjuangannya mengentaskan kemiskinan dan penyakit. Warren terbilang sukses menekan angka penderita AIDS/HIV di Afrika. Itulah yang dianggap sebagai prestasi oleh Obama. Meski, di sisi lain dia banyak dikecam aktivis gay AS karena menganjurkan jemaatnya menentang pernikahan sejenis.
Kemarin (19/12) Reuters melaporkan bahwa Obama telah menunjuk pendeta kolot Rick Warren sebagai pembaca doa di malam pelantikannya. Sejumlah pihak khawatir, penunjukan pendeta antipernikahan sejenis itu akan memberikan citra buruk pada pemerintahan pemimpin 47 tahun tersebut. Mereka cemas pemerintahan baru Obama bakal dicap inklusif. Bukan hanya oleh masyarakat AS, tapi juga dunia internasional.
Baca Juga:
Namun, kekhawatiran tersebut sama sekali tidak mempengaruhi Obama. Presiden kulit hitam pertama AS itu mengaku sadar bahwa pilihannya akan memunculkan kontroversi dalam masyarakat. "Sepanjang masa persiapan pelantikan, akan muncul berbagai pandangan berbeda. Dan, memang itulah yang seharusnya terjadi. Sebab, di situlah inti masyarakat Amerika," tandasnya.
Baca Juga:
SAN FRANCISCO - Pelantikan Barack Hussein Obama sebagai presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari mendatang bakal diwarnai kontroversi.
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29