Obama Nilai Penjara Lukai Citra AS
Kamis, 02 Mei 2013 – 10:25 WIB
’’Jadi, (Guantanamo) ini harus ditutup,’’ tuturnya. Pernyataan itu merupakan seruan paling keras dari presiden AS dalam beberapa bulan terakhir. Statement tersebut juga mencerminkan perasaan frustrasi orang nomor satu di AS terhadap sikap Kongres yang dianggapnya selalu menjegal upaya penutupan Gitmo selama periode pertama pemerintahannya.
Aksi mogok makan di kalangan penghuni penjara disebabkan protes dasar penahanan yang tidak jelas. Sebagian besar bahkan tidak melalui proses hukum atau pengadilan. Proses tersebut lantas kembali menjadikan Guantanamo sebagai headline dan menempatkan Obama pada posisi sulit. ’’Saya tidak kaget kalau ada masalah di Guantanamo,’’ ucap presiden yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Indonesia itu.
Sebanyak 100 di antara 166 tahanan yang menghuni penjara di pangkalan udara AS di pedalaman tenggara Kuba tersebut mogok makan. Berdasar data Pentagon, 21 tahanan kritis dan harus diberi makan melalui slang yang dialirkan lewat hidung. Militer AS telah mengirim tambahan staf medis untuk mengatasi aksi mogok makan yang telah memasuki pekan ke-12 itu.
Awal bulan ini, sejumlah sipir penjara terlibat bentrok dengan tahanan setelah mereka memindahkan beberapa penghuni dari blok umum. Mereka dipindahkan ke sel isolasi karena ketahuan menutupi kamera pemantau.
WASHINGTON DC – Kamp tahanan Guantanamo di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Teluk Guantanamo, Kuba, harus ditutup. Itulah seruan
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan