Obama Pertaruhkan Citra
Seorang pengamat politik AS menyindir Obama. Menurut dia, bapak dua putri itu telah salah langkah. Tetapi, politisi Washington mendukung penuh kebijakan sang presiden.
"Kami sudah membayar mahal dengan tidak berbuat apa-apa. Jika kita tidak mengambil tindakan apa pun, masyarakat akan tetap pasif," ungkap Senator John McCain.
Kemarin (9/8) negara-negara Eropa mulai menyangsikan efektivitas serangan udara AS jika sampai benar-benar terjadi.
Sebelumnya, Obama menyatakan skeptis dengan komitmennya untuk mengakhiri semua perang di bawah pemerintahannya.
Tetapi, dia yakin tidak ada solusi yang lahir dari aksi militer. Negara-negara Barat pun sepakat dengan analisis pengamat yang tidak disebutkan namanya itu.
"Mereka sangat cemas," ujar Barry Pavel, mantan menteri pertahanan yang kini menjabat direktur Brent Scowcroft Center on International Security at the Atlantic Council.
Negara-negara Barat dan Timur Tengah tidak ingin melihat AS menggempur Iraq. Demi keadilan, menurut mereka, sebaiknya AS melancarkan serangan udara di Syria yang kini diduduki IS.
Sebenarnya, bukan baru kali ini AS memberikan lampu hijau kepada pasukannya untuk melawan dan membasmi militan. Pada 2011, dia memberikan sinyal hijau pada serangan udara AS atas Libya.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjadi topik utama pemberitaan berbagai media dunia. Itu terjadi setelah pemimpin kelahiran Honolulu
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer