Obama sang Presiden Internet
Kamis, 13 November 2008 – 09:45 WIB
WASHINGTON - Menjelang kepindahannya ke Gedung Putih, presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan orang-orangnya sibuk meng-update alamat e-mail. Sebab, presiden kulit hitam pertama Negeri Paman Sam tersebut bakal menjadikan internet sebagai sarana komunikasi utama dengan para pejabat pemerintah dan rakyatnya. Lewat sistem komunikasi berwujud situs itu, Obama bisa langsung berinteraksi dengan para pendukungnya. "Kini, sudah lahir jaringan komunikasi presiden dengan rakyat biasa," kata Marta Page, pendukung Obama.
Gagasan tersebut muncul setelah sistem online itu terbukti manjur menggalang massa selama 21 bulan masa kampanye. Kini, berbekal lebih dari 10 juta alamat e-mail dari seluruh penjuru AS, Obama bakal melenggang ke Gedung Putih sebagai presiden wired pertama. "Dia akan menjadi presiden pertama yang berkomunikasi langsung dengan jutaan warga Amerika melalui cara ini," ujar Joe Trippi, tim sukses Demokrat yang ikut memformulasi kampanye via internet sekitar empat tahun lalu.
Baca Juga:
Salah seorang politikus senior Demokrat mengatakan bahwa Obama sendiri yang mencetuskan ide tersebut. Sebab, bagi pemimpin 47 tahun itu, database e-mail yang terkumpul selama masa kampanye terlalu berharga untuk dibuang begitu saja. Apalagi, sekitar 3,1 juta pendukung Obama yang terdaftar dalam database tersebut tercatat sebagai donatur sang presiden. Sementara itu, jutaan yang lain adalah sukarelawan Demokrat.
Baca Juga:
WASHINGTON - Menjelang kepindahannya ke Gedung Putih, presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan orang-orangnya sibuk meng-update alamat
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan