Obama Sanksi Assad dan Enam Kroninya
Juga Bekukan Aset dan Properti Syria di AS
Jumat, 20 Mei 2011 – 15:19 WIB

Obama Sanksi Assad dan Enam Kroninya
"Kami berharap imbauan ini bisa meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Syria supaya segera menghentikan kekerasan dan mulai mewujudkan demokrasi demi kesetaraan hak seluruh warga," ujar Gedung Putih dalam pernyataan tertulis yang dirilis kepada media Rabu waktu setempat (18/5).
Selain Assad, yang jadi target sanksi AS adalah Wakil Presiden Faruq al-Shara dan Perdana Menteri (PM) Adel Safar. Sedangkan empat pejabat yang lain adalah Menteri Dalam Negeri Mohammed Ibrahim al-Shaar, Menteri Pertahanan Ali Habib Mahmud, Kepala Intelijen Militer Abdul Fatah Qudsiya, serta Direktur Badan Keamanan Politik Mohammed Dib Zaitoun.
Terkait sanksi tersebut, Departemen Luar Negeri (Deplu) AS membekukan seluruh aset dan harta yang dimiliki oleh tujuh pejabat tinggi Syria itu di negeri adidaya tersebut. Selain itu, Washington mengambil alih seluruh kendali Assad dan enam kroninya atas properti atau lembaga yang mereka miliki di AS. Termasuk pula terhadap warga AS yang menjadi anak buah atau pegawai mereka.
"Melalui pernyataan resmi ini, kami menegaskan bahwa kami menentang keras seluruh tindakannya (Assad). Dia harus segera menghentikan kebijakan represif dan penangkapan warga sipil," tutur Obama dalam dokumen resminya. Menurut dia, dengan melanjutkan sikapnya yang arogans, Assad justru mengisolasi dirinya dari masyarakat internasional.
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai bersikap tegas dalam menyikapi krisis politik yang masih membayangi Syria. Washington kemarin
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza