Obama Sanksi Assad dan Enam Kroninya
Juga Bekukan Aset dan Properti Syria di AS
Jumat, 20 Mei 2011 – 15:19 WIB
Kendati demikian, secara eksplisit Washington tidak mengategorikan Assad sebagai pemimpin lalim. Dalam pernyataan tertulis tersebut, Obama juga tidak mengatakan bahwa Assad sudah tidak layak lagi melanjutkan kepemimpinannya di Syria. Padahal, terhadap pemimpin Libya Muammar Kadhafi, AS bersikap lebih keras. Washington bahkan menyebut Kadhafi sudah tidak layak lagi memimpin Libya.
Sebenarnya, bukan baru kali ini AS menjatuhkan sanksi atas Syria sejak kerusuhan anti pemerintah memakan korban jiwa sipil dua bulan terakhir. Pada 30 April lalu, pemerintahan Obama membekukan seluruh aset dan harta milik Maher al-Assad di AS. Saudara laki-laki Assad yang menjabat komandan Divisi Bersenjata IV Syria tersebut juga masuk daftar cekal.
Selain itu, Obama juga memberikan sanksi kepada Ali Mamluk dan Atif Najib. Keduanya merupakan tokoh penting intelijen Syria. Mamluk menjabat direktur Badan Intelijen Syria. Sedangkan Najib adalah mantan kepala intelijen Provinsi Daraa, lokasi yang kali pertama bergolak dalam krisis politik Syria.
Sementara itu, rezim Assad menentang sanksi AS terhadap mereka. "(Sanksi) itu tidak dan tidak akan pernah mempengaruhi pemerintahan Syria yang tegas dan independen," terang salah seorang loyalis Assad dalam siaran televisi pemerintah. Menurut dia, sanksi itu hanya salah satu upaya AS menyenangkan Israel.
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mulai bersikap tegas dalam menyikapi krisis politik yang masih membayangi Syria. Washington kemarin
BERITA TERKAIT
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran